Translate

Minggu

Awalnya cuaca cerah. Aku merebahkan tubuhku di teras kediaman Rida. Kedua bola mataku menantang gelombng putih di angkasa... Corak biru langit memanjakan tatapanku... 
Alam membetang perkasa. Rida menghampiri tubuhku yang tergeletak di sofa panjang berbantalkan kedua lenganku...

"nampaknya kau begtu terkesan dengan bukit itu?" ia duduk tepat di ujung kakiku...

"iya... Saat seprti ini adalah kesenangan bagiku..." jawabku datar,tanpa mengalihkan pandanganku dari atap bumi...

"bagaimana jika kita lebih mendekati tempat itu" demi mendengar tawaranya sontan aku berdiri...

"ayo! Tunggu apa lagi. Kita pergi sekarang"

kami menyuri tanah terjal. Rasa sakit di kakiku tak kuhiraukan lagi...walapun berdeyut, sakit...

Aku mulai menyatu dengan gemercik sungai yg kami lewati...

Tapi, tiba-tiba hujan turun, mengusir hawa panas bumi...

Buliran air hujan membasahi tubuhku. Dingin...

Temanku berteriak agar aku berteduh. Ak seolah tak mendengar

kudongakan mukaku kelangit,agar bulira air hujan mengaliri mukaku...

Aku dulu, pernah mengatakan pada sesorang jika aku sangat menyukai hujan...

Kesenangan yang sama
"aku juga menyukai hujan"

bukankah hujan itu cantik?
Hujan adalah kekasih sejati bagi para pecinta...

Walaupun hujan tidak menjadi obat bagi para pecinta yang terluka hatinya

namun, hujan membawa keindahan bagi sang pencinta...

Aku pernah menangis bersama hujan dan bahagia bersama hujan...

Hujan juga adalah inspirasi bagi para penyair untuk melukiskan rasa...

Hujan terkadang membawakan kerinduan penawar hati yg merasa kesepian...

Apakah hujan ini akan membawa rinduku pada sang pencinta hujan itu?

Hmmm...
Semuanya masih tetap sama...

Hujan dan aku...

00.10.00   Posted by Unknown in , with No comments

0 komentar:

Posting Komentar

Bookmark Us

Delicious Digg Facebook Favorites More Stumbleupon Twitter

Search