Translate

Senin

Akhir-akhir ini beliau sering sekali menelponku. Seperti tadi...

"hallo nak?"

"ya pak?" suara tuanya itu selalu menghantam hatiku

"dimana? sudah makan?"

"sudah pak... bapak apa kabar? sehat?"

"iya sehat. Hati-hati yah nak... "
Mata sipit dan kulit putih itu serta kening jenongnya... sama sepertiku. Seorang laki-laki tua telah berjalan kadang memakai tongkat. Dia tidak merokok, tidak minum kopi...setiap sore ia duduk di depan tokoh kecil kami, melantunkan ayat suci Al-Quraan dan menghabiskan sore dengan membaca kitab-kitab bekalnya mengisi Khotbah setiap jumaat di masjid dekat rumah. Dia adalah laki-laki gagah, percaya diri... baunya sangat harum,aku suka sekali mencium telapak tanganya, harum sampai kehati... katanya itu minyak wangi dari Mekkah... wajahnya putih bersih...sisa-sis ketegasan masa mudah masih terpancar di kerut mukanya...

Seorang laki-laki kelahiran 1933 sudah sangat renta, dia pernah hidup di masa Belanda... menceritakan masa kecilnya melihat rombongan tantara berambut pirang.

Dulu... bapak selalu membonceng ku ke sekolah dengan motor CB...

sorban dikepanya jarang sekali dilepas. Katanya  pakai adalah identitas... aku tidak pernah memeluk beliau, aku menyesal... aku tidak pernah serindu ini padanya... bapak selalu aku hianati dengan semua prilaku bebasku, dia  selalu mengingatkan aku dengan kisah-kisah tladan... dimasa tuanya sekarang dia sangat bijak berbeda saaat dia muda sangat bengis...

"pak...aku ingin pulang kerumah" kataku menahan suara agar tak terdengar menangis... aku ingin sekali mengatakan, pak aku rindu...maafkan aku, tapi kata-kata itu tersendat dikerongkongan... Tuhan jika pada  posisi ini aku hampir terbakar karena sesal... bahkan airmataku tak mampu memadamkanya.

Aku rindu masa kecilku... bapakku yang telah tua... berharap anaknya menikah tapi tidak memaksa. Bapakku... senyumnya membuatku tersenyum... bapak  suka sekali pada binatang, terutama kucing dan burung... kucing selalu jadi musuh bebuyutanku dirumah, karena aku tidak suka dia mencium-cium kakiku pada saat nonton TV... bapak menegurku... jikau kucing adalah binatang suci, aku memberi gelar kepada bapak sebagai Abu hurrairah, sahabat nabi diberi gelar karena kecintaanya pada kucing.

Rindu pada rumah... bapakku... dan kicauan burung-burung peliharaan beliau. Dia... tlah rentah, masih gagah menjaga istri tercinta memberikan 9 anak padanya... dirumah besar itu mereka tingga berdua... Oh God! maafkan aku... mereka kedua orang tuaku. Tolong aku Tuhan beri waktu agar bisa menyelsaikan semua tanggung jawabku disini dan menjaga mereka.... kumohon...

Bapak... membuatku cinta pada cerita... setiap ajaran baru rumah selalu di penuhi berkardus-kardus buku untukmengisi perpustakaan sekolah, aku selalu kegirangan... membuka semua buku cerita rakyat... mata sipitku selalu melebar ketika buku-buku itu mengobati kerinduanku pada dongeng...

Bapak, yang setiap subuh...menggendongku lalu meletakan aku kekamar mandi agar aku mengikutinya sholat subuh... lalu, anaknya mulai mencintai prempuan... mungkin tlah lama dia tau... sebbab saat aku masih kecil, ia selalu memperlakukan aku sebagai anak laki-laki...

dia selalu memberikan pilihan padaku...

"sekolah mau pakai celana atau rok?" dan aku pernah memakai celana sekolah SD, tapi sayang... karena keaktifanku naik pohon dan melompat kesana kemari, aku pulang mepet-mepet, dan jaitan celanaku sudah lepas...dan jadilah dia rok:) bapak tertawa terpingkal-pingkal, tapi aku menangis... semenjak itu ia memakaikan aku rok lebih panjang dari anak biasanya. Bapak pernah mengajar di kelas, lalu aku menangis... soalnya di tasku tidak ada buku... ternyata aku membawa tas kosong, lalu bapak mengambilkan buku tulis dan pensil di kantornya...biasanya ibu selalu menyiapkan, tapi ibu mungkin lupa karena subuh buta sangat sibuk...

Bapak... juga pernah kelimpungan, menggendongku ke puskesmas, membalut tubuhku dengan kain... kakaku menangis aku muntah kuning tak henti-henti bapak meraih tubuhku dari gendongan kakaku... aku tidak tau waktu itu sakit apa, tapi bapak sangat cemas... dengan mengikat tubuhku di pundaknya ia membawa motor CB nya menuju puskesmas...

Bapaku... seorang laki-laki sangat kucintai...

Ohya... jika aku pulang aku akan membawakan kucing atau burung untukmu:)

Trimakasih karena membesarkan aku penuh cinta..... itu mengapa aku tidak bisa membenci laki-laki, karena tidak semua laki-laki sebrengsek seperti perkiraan wanita lesbi yang anti pria. Segagah-gahanya wanita, tetaplah mereka meniru betapa laki-laki itu sangat berperan dalam hidup mereka... meski aku tidak bisa menjadikan laki-laki sebagai suami, tapi aku bisa menjadikan mereka saudara, sahabat bahkan teman... sebab takdirku bukan laki-laki...

Terimakasih bapak kau menjadi bapak luar biasa... penuh inspiratif... betapa banyak bapak sejajar dengan setan, bahkan menghamili anaknya sendiri... pemabuk....penjudi... tapi, kau mengajarkan aku tentang kemuliaan seorang laki-laki... 

Laki-laki luar biasa... meyakini bahwa bungsunya akan melampaui kakak-kakaknya suatu saat nanti, itu adalah doa pak...

Tuhan...terimakasih aku tercipta dari benih seorang laki-laki mulia...

08.05.00   Posted by Unknown in , , , with No comments

0 komentar:

Posting Komentar

Bookmark Us

Delicious Digg Facebook Favorites More Stumbleupon Twitter

Search