Translate

Rabu

Mobil yang membawaku melaju kencang... tatapanku memudar pada cahaya mentari keemasan di balik dedaunan yang terlewatkan begitu cepat. Kepalaku bersender di jok mobil bagian belakang hawa dingin memasuki lobang pori-pori tubuhku, aku mereapatkan tubuh mengusir dingin, hanya beberapa penumpang di mobil ini...

aku melaju jauh meninggalkan kediaman orang tuaku, rasa sedih nyaris mejatuhkan air mata, entahlah perjalananku begitu panjang hanya untuk mencapai apa yang di sebut"impian" dan derajat hidup agar lebih baik...

Perjalanan yang meletihkan... semangat muncul dan karam menghujam hati...

Keluarga yang luar biasa menurutku, tetap memberikan semangat ketika aku karam... selalu mencoba membawaku ketepian menimbulkan kembali semangat hidup dan mengusir jejak-jejak cinta lama yang telah berkarat di hati hampir membunuh raga... walaupun cara mereka terkadang begitu keras, namun itu adalah cara luar biasa agar hidupku lebih baik, walaupun sulit menjadikan aku seperti yang mereka inginkan... tidak ada yang sempurna pulih ketika kita sembuh dari penyakit parah...

Ugh!
perjalanan ini pun kutempuh karena inisiatif keluarga, agar aku meneruskan pendidikanku lagi, walaupun ada dorongan dari seseorang juga...

kupikir ini untuk hidupku, beberapa waktu lagi menahan diri agar bisa mengekspos diri sebagai seorang lines demi taraf hidup yang lebih baik, tidak jadi masalah...

Beberapa jam kutempuh dan akhirnya tiba di tempat tujuan, keringat mulai berjujuran karena udara panas yang sama sekali tidak bisa kutahan ditubuhku

mobil berthenti tepat di depan rumah kakakku, aku menghampur kedalam... aku kaget setengah mati

"cari siapa yah?"

"mana orang rumah?" tanyaku mengernyitkan dahi, karena memang aku tidak mengenal wanita yang berdiri didepanku

" aku adek bungsu bapak, mana kakaku?" tanyaku sambil melempar tas dari pintu luar kamar tepat diatas kasur...

"kerja..." jawabnya heran...hmmmm...oh pembokat barunya, pikirku...

"yaudah. aku pergi dulu, bilang aja aku kesini" aku kembali menarik kakiku keluar dari rumah...

Uh... di tempat ini, membuatku kangen pada suatu tempat... Bengkulu...


Hmmm... ada seseorang yang ingin kubawa ke kota itu... bahkan dia pernah nekad ingin pergi sendiri, mungkin terlalu penasaran kenapa aku memilih kota itu sebagai tujuan hidupku...

sebuah pembuktian diri...
dan aku ingin kembali di kota itu...
ingin berjalan lagi...
menebar bahagia dan tawa...

kota itu...membawa ribuan arti dalam hidupku, kota yang membawaku pada jati diri yang sesungguhnya

kota yang mengajarkan betapa menyakitnya hidup sengsara...

kota yang mengajarkan betapa hidup tidak mudah, dan jalanan itu sungguh bengis!!!

kota yang membagi aku menjadi dua keperibadian, dan menjalani hidup di dua dunia...

kota yang di kelilingi lautan... dan aku pernah duduk di tepian pantainya dengan orang-orang yang kucintai...

kota yang menjadi saksi aku harus melepaskan orang-orang yang pernah mengisi hidupku...

kota yang menyaksikan tangisku, namun tak mampu merangkul kesedihanku, atas ketidak perdulian atas sebuah keperihan jiwa...

Kota yang menjadi saksi atas tangis keluargaku...kota yang menjadi saksi harapan oranguaku walaupun impian mereka harus menjadi buih di lautan Bengkulu....

Hmmmm....

Tunggu aku Bengkulu...

tidak akan lama lagi...

menginjakan kaki, di mana jejak-jejak cintaku pernah bertebaran di kota

jejak-jejak cinta yang sama...
19.46.00   Posted by Unknown in with 2 comments

2 komentar:

  1. ahh bengkulu..
    gimana kabar bentengnya ya sekarang??

    *singa

    BalasHapus
  2. Anonim : Kebetulan masih utuh belum hancur...

    *harimau

    BalasHapus

Bookmark Us

Delicious Digg Facebook Favorites More Stumbleupon Twitter

Search