Translate

Sabtu

Curup-Kebun stroberry

Dia duduk memangku dagu melemparkan senyumnya kerahku. Tatapan kami beradu...

Aku memetik beberapa stroberry  telah merona merah

"ups. Aw! asem..." ceritku tertahan, saat buah kecil itu masuk dalam mulutku dan menggertak rasa nyilu di gusi. Dia masih menatapku, pandanganya tidak beralih. Aku mendekatinya, menyodorkan stroberry ke mulutnya. Ia memegang tanganku dan memasukan setengah buah merah itu kemulutnya.


Tatapannya masih mengarah pada wajahku. Waktu seakan berhenti...

bibir kami beradu...

menghabiskan manis dan asam.... matanya terpejam, membiarkan lidahku berkeleliaran liar di dalam mulutnya

ia menghentikan ciuman itu

'kenapa?" tanyaku, sikapnya agak sedikit aneh


"tidak apa-apa" dia  berdiri. Bau rumput segar singgah dipenciumanku. Kupeluk ia erat

"jika aku ini laki-laki, aku akan melamarmu..." kurasakan detak jantungnya lebih cepat. Ia mengenggam tanganku yang erat memeluk tubuhnya...lalu ia kembali melepaskan pelukanku. Angin menyergap tubuhku, udara dingin pegunungan Curup membuatku hampir mengigil, jaket merahku pun tidak mampu menghalau dinginnya udara disini. Aku menggosok-gosokan kedua telapak tanganku yang mulai terlihat kaku. Napasku pun berkumpan dan berembun

"kok jaketnya cuma pakai satu? kalo asmamu kambuh bagaimana?" ia melilitkan shal dileherku

"apakah dua perempuan bisa saling menikah?"

"ah sudahlah..."

"aku mencintaimu..."

"yah aku tau, bisakah kita tidak membahas perasaanmu?"

"hubungan kita?"

"masalahnya adalah..."

"apa?"

"aku juga mencintai laki-laki. Suatu saat aku akan meninggalkanmu, apakah kau pernah membayangkan itu sebelumnnya?"

Lidahku keluh, berhenti merangkai kata. Ia berlalu dari hadapanku...
19.51.00   Posted by Unknown in , with 3 comments

3 komentar:

Bookmark Us

Delicious Digg Facebook Favorites More Stumbleupon Twitter

Search