Translate

Jumat

Ow...

Ayahku telah tua, lihatlah uban sudah hampir menghiasi rambutnya. Ia duduk dikursi kesayanganya menghadap kepohon jambu seolah-olah menghitung butir demi butir air hujan menimpa daun pohon yang telah ada sejak aku bayi...

Nama ayahku Nurlela...

perempuan itu kini telah tua, dulu dengan sepeda bututnya ia melenggang mengantar lalu menjemputku kesekolah, hingga aku SMP aku mulai menolak, malu pada teman-teman yang bilang bahwa ayahku aneh, masak perempuan dipanggil ayah, aku selau saja bertengkar dengan teman-teman sekolahku tentang masalah ayahku itu perempuan atau laki-laki. Dari kecil aku sudah biasa memanggilnya ayah, aku tidak pernah mengerti mengapa aku harus memangginya begitu, hingga ketika aku mulai berfikir ayah adalah sebutan untuk orang tua laki-laki, tapi ayahku? se-macho apapun dia berdandan ala pria, tapi dia tidak bisa menyembunyikan bentuk fisiknya, jika ia perempuan.

Ayahku pekerja keras... tidak semua orang tua akan melakukan apa yang dilakukan ayahku, itu megapa aku sangat menyayangi ayah. Mencoba tidak perduli dengan semua tanggapan miring tentang beliau... ia mempunya salon, dikelolola bersama teman-teman laki-lakinya  suka bergaya ala perempuan, orang-orang sering meneriaki mereka BENCONG, tapi bibik-bibik itu sangat mencintaiku, salon adalah rumah kedua bagiku, semasa sekolah merekalah mengajariku semua mata pelajaran dan membimbingku hingga terus berprestasi


Disaat aku mulai bertanya tentang ibuku, ayah mulai gusar, karena aku yakin aku bukan anak kandung ayah, muka ayah sangat hitam sedangkan mukaku putih, mata ayah tidak sipit sepertimataku, hidung ayah tidak sebangir hidungku... berkali-kali aku mengejar ayah dengan pertanyaan serupa... ayah menjawabnya dengan diam, jika aku sudah terlalu bebal dengan pertanyaan itu dia selalu menangis.... lama-kelamaan pertanyaan itu lenyap dan aku menerima kenyataan bahwa aku besar ditangan seorang lesbian

Akhirnya bibik Pau, perias di salon ayah bercerita banyak tentang ibu

"ibumu sangat cantik, itu mengapa kau sangat tampan. Dulu ayahmu sangat mencintai ibumu..." bik Pau membenahi rambut panjanganya, lalu menatapku dan meneruskan ceritanya

"mereka tinggal bersama selama  tiga tahun, hingga akhirnya ibumu bunting entah oleh siapa, dan ayahmu tetap mau menerima ibumu. Hingga akhirnya kau lahir dan.... kau di tinggal begitu saja oleh ibumu, dia menitipkan sepucuk surat untuk ayahmu agar menjaga bayi mungil yang sekarang telah dewasa" mendegar itu, aku terdiam... semenjak dari itu aku tidak menanykan tentang ibu pada ayah

Ayah dan bibik-bibik di salon inilah yang membesarkan aku penuh cinta. Dikucilkan dari lingkungan hanya karena aku dibesarkan dilingkungan aneh.

Akhirnya aku membuktikan jika dengan hidup dilingkungan Gay dan lesbian tidak membentuk orentasiku seperti mereka, bahkan aku jatuh cinta pada perempuan

Ketika pertama kali aku mengenalkan perempuan sebagai pacarku se isi salon seolah kedatangan ibu prsiden, gadis itu disambut sangat luar biasa, ayahpun menyukainya, tapi sayang... hubungan itu tidak bertahan lama sebab teman sekampusku itu malu jika nanti mempunyai mertua seorang lesbian, ketika ia memilih memutuskan tali kasih antara aku dan dia... aku pasrah, ayah merasa bersalah...

"tidak akan kubiarkan satu manusiapun menghina ayah, bahkan jika semua perempuan didunia ini menolak untuk jadi istriku karena ayah, aku tidak mengapa... apa yang kualami tidak sebanding dengan apa yang ayah korbankan selama ini untukku" mendengar perkataanku ayah memelukku erat.

Aku mulai terbiasa tanpa kekasih, tanpa terasa umurku telah mencapai kepala tiga. Seiring waktu juga aku telah menamatkan S2-ku dan dalam proses S3. Aku bahkan telah membangunkan salon megah untuk ayah dan bibik-bibik itu.

Perahara itu datang, seorang perempuan mengaku ibuku mengemis meminta maaf. Tapi, murkaku lebih besar, kemana dia selama ini? membuang anak kandungnya sendiri... ayah mencoba membujukku agar aku memaafkan ibu. Namun, kali ini dia gagal... kali pertama aku melihat keputus asaan tergores jelas dimuka ayah. Apakah dia masih mencintai ibuku? itu mengapa selama puluhan taun dia tetap memilih sendiri.

Kutanyakan pada bibik Pau
"walaupun ibumu menghianati ayahmu berkali-kalipun dan melukainya terus menerus, tapi cinta ayahmu tidak pernah berkurang. Jangan hancurkan kebahagiaan ayahmu, maafkan ibumu setidaknya lakukan untuk ayahmu"

Aku mengalah...

Tapi, ternyata dugaanku salah. Ibu hanya butuh maafku, ternyata dia telah mempunyai keluarga nomal dengan dua anak. Ayahku kembali menelan kecewa, ibu meninggalkannya kembali dan meminta maaf atas semua cinta yang telah melukai hati ayah

Itulah ayahku, dia tersenyum dan melepas kepergian ibuku...

Itukah cinta....?

Ayahku seorang perempuan hebat


06.35.00   Posted by Unknown in , with 2 comments

2 komentar:

  1. ... sebuah kisah yang langka, dan menarik.
    seorang perempuan single parent yg luar biasa.
    saya sangat kagum pada beliau !

    BalasHapus
  2. @Cygnushanya kisah fiksi cyma hehehehhehe

    BalasHapus

Bookmark Us

Delicious Digg Facebook Favorites More Stumbleupon Twitter

Search