Jun memamerkan bentuk tubuhnya melalui foto yang barusan dia kirim via bbm, aku tertawa...
"kempes..." ketikku
"susah tau biar ngelembung dadaku hahahah" balasnya cepat
"biar apa mengelembung?"
"ada yang naksir..."
"ada
yang naksir atau kau lagi naksir seseorang?" pancingku, sayangnya Jun
tak menjawab... lama menunggu, akhirnya aku mulai lupa tentang naksir
dan taksir. Malamnya,
"ping!"
"apa Jun sayang...?"
"apa
kau bahagia?" tiba-tiba saja ada sisi hatiku yang sakit ketika Jun
mengetik itu, aku tertegun... beberapa kali ingin kujawab panjang, tapi
kuurungkan... kuletakan HP begitu saja diatas bantal, beberapa kali
berbunyi tetap kuabaikan. Jun jika saja... waktu bisa di ulang saat kita
pulang sekolah bersama, kau berteriak-teriak ala perempuan
mengubah-ubah nada suaramu...berbisik-bisik ditelingaku mengomentari
teman-teman kita, hal yang tak penting tapi membahagiakan... kau setiap
kali jam isirahat menggandeng tanganku kekantin, meski cuma duduk dan
bergosip tertawa terbahak-bahak, lalu si gank Rival datang si Vera kaki
jerapa
"ayok, kayaknya ada bau kodok deket kita, gak
asik" kau menarik tanganku menjauh, kupandang mata Vera tak senang
dengan tingkah laku Jun, meski sejujurnya aku tak begitu mengerti apa
penyebab permusuhan itu terjadi begitu saja... ah, remaja yang begitu
ke-akuan kan Jun? tak ada beban waktu itu...
Saat kau mulai terang-terangan tentang jati dirimu?
"homo..."
katamu padaku, dan kau tak malu bercerita padaku saat berdandan ala
perempuan ketika pesta kawinan untuk sekedar menghibur, tapi kau bahagia
kan Jun? tak ada keluargamu mendiskriminasi. Dan kau tak malu-malu
menarik Vera lalu menunjuk mukanya memerah
"kau itu juga lesbi, sesama tidak usah saling diskrminasi..."
sedangkan aku hanya bisu... mungkin karena kau laki-laki Jun?
Saat
kau mengetahui semuanya tentangku sekarang, kondisiku... lalu untuk apa
kita kembali kepada pertanyaan KEBAHAGIAAN. Jun, tanggung jawabku bukan
soal aku bahagia dan tidak, tapi... soal tanggung jawab moral dan
kehidupan manusia lain yang tiba-tiba jadi bagian hidup Jun... aku bukan
tak bahagia Jun, tapi takut tak bisa memaafkan semua ini
"ping!" sudah puluhan kali
"maaf yah kalo kamu tersinggung"
"Jun... kebahagiaan seseorang itu tak di pandang saat dia tak bahagia atau bahagia"
"oke...
maaf" pembicaraan itu selsai disana. Mungkin bagimu Jun bahagia itu
adalah saat kau bisa bersenang-senang dengan teman laki-lakimu,
berjalan-jalan keseluruh Indonesia bahkan luar negri... tapi bagiku Jun
bahagia itu sederhana...
sesederhana kita memandang tak bahagia. Saat kau masih bisa berkicau maka bahagialah...
<photo id="1" />
Jun
BalasHapus