Translate

Minggu

Ada temenku bilang...
" kamu pasti lega banget banget dah coming out sama keluarga dan lingkunnganmu ya"

kebanyakan dari kita pengen banget jujur sama lingkungan tentang KE-LESBIAN kite ini kan yah? rasanya gimana gitu kalo kelurga tau bahwa anak perempuanya suka dada juga... weih, dulu ya patnerku gak segan ciumin bibirku didepan keponakanku  cowok  ternyata juga cong... ah, senang-senang aja mereka gak protes kalo om, ups! tante mereka lesbong...



Aku termasuk berani soal kejujuran, waktu kuliah... aku justru langsung aja bilang

"aku lesbian?" alasanku sih biar bisa menempatkan diri aja:)

"yah gak apa-apa setidaknya kamu tau jati diri kamu sekarang apa"dengan gitu temen-temen cewek juga bisa menempatkan diri, tapi tetep aja bandel kadang telanjang didepanku, argh... haram-haram, bukan muhrim:)

sama mereka sih gak jadi masalah..

dan paling berat adalah KELUARGA...


Jujur..dan ingin di akui... itulah aku, resikonya dalah petaka

Emakku nangis darah....mendengar pengakuan kakak laki-lakiku,...

"anak kesayanganmu adalah seorang lesbian" dia tidak percaya... kemudian membenarkan setelah melihat beberapa kejanggalan asmaraku, semua kakakku malah menjurigai semua teman-teman perempuanku. Walhasil, aku tidak punya teman perempuan lagi. Malah mereka tegas bilang...

"kamu bisa ngajak semua laki-laki kerumah, tapi tidak perempuan" hasilnya, aku membawa semua temen cowokku kerumah bergantian.... dan reaksinya adalah...

"gak rese` temen cowokmu ganti-ganti gitu" dah diduga bakalan salah... ah, itu sebabnya aku ngerasa justru setelah pengakuan ke -lesbianku, bikin ribet. Ibuku tercinta harus lari-lari ngejar agar aku memakai sandal perempuan, atau membelikan aku bedak-bedak serta pakaian banyak payetsnya...

Kakak-kakakku setiap waktu menelpon entah bergurau, entah serius...

"ehh, oprasi jenis kelamin aja dek di Eropa.... entar deh tak carikan cewek... aku kasih jens kakak iparmu, muat semua sama kamu" malah candaan seperti itu adalah hinaan bagiku, emang dasar akunya kuping gajah besar tapi gak digunain untuk denger, apatis...

Emaku ya... didepan temen cewekku, sangking sebelnya..

"aku gak tau dia ini jenis apa. Dia perempuan, tapi kenapa gayanya kayak laki-laki... dia laki-laki tapi punya memek" Kasar... apa aku tersinggung? enggak... begitulah cara wong Palembang bicara, nyablak dan kasar...mungkin jika anak lain punya mak sekasar itu dah loncat dari atap....tapi dia mencintaiku, ibu paling perkasa dimataku, tak satupun kakak-kakakku mampu mendekati sentelinnya ketelingaku, sangking kuatnya perlindungan ibuku:)

"dengar kalian semua!!!!! Jangan ada yang coba-coba menyakiti anakku!!!!" husf, bangganya punya emak, mengultimatum seperti itu...orang lain tidak boleh menyakitiku, tapi dia boleh...sama aja boong.

Beberapa kali aku di nonaktifkan dari pekerjaanku, karena memang aku tidak bisa menahan hasyrat ngumpul sesama kelompok:P ketauaaannn mulu, kabur, balik lagi....astaga!!! akhirnya aku lelah, capek... aku lesbian loh, bukan buronan... aku mengaku menyerah pada keluarga main kucing-kucingan...

aku terlalu lama salah prinsip!!! lesbian bener itu aku... salahnya adalah cara pandangku!!! keberadaanku ingin disamakan dengan akan laki-laki, dikeluarga ini... jelas tidak bisa lah, mereka semua memakai jubah dan sorban...hufs!!! bapakku Islam sufi... dan hampir semua kakak perempuanku, memakai jilbab panjang se lutut, dan kakakku adalah laki-laki memelihara jenggot didagu mereka...ah!!! saak kumpul, semua mata keluargaku tertuju padaku karena HANYA AKU YANG SETENGAH-SETENGAH!!! jujur aku mulai tidak nyaman...

lari... lari... lari...cuma itu kulakukan agar disamakan... protes....mana bisa menang mereka grombolanya banyak, malah para keponakanku TOS didepanku ketika sidang besar-besaranku,mereka sekongkol!!! saat aku tidak lagi diperbolehkan menginjakkan kakiku di Bengkulu... bagi mereka kota Cintaku itu kota haram, sebab di sanalah semua petualangan cinta terlarangku dimulai

untuk memahami keinginan keluargaku adalah proses panjang...mereka memang memintaku menikah, tapi kutolak... dan mungkin ada 10 laki-laki di jodohkan, awalnya kuterima demi kebahagian emak dan bapak tercinta, lama-lama para laki-laki itu stres, mengapa calon istrinya lebih tertarik kedunia laki-laki ketimbang cerita tentang riasan wajah... selain aku cari-cari alasan untuk putus, mereka juga mungkin ngeri:)

Akhirnya kakakku menyerah

"mau gimana lagi, dia memang terlahir begitu"

satu persatu kakak-kakaku berhenti mencarikan jodoh... hanya bapak tidak pernah memaksaku

"jika kamu mau menikah, kamu akan menjalaninya nak... jika tidakpun kami tidak memaksa, kamu memilih untuk terus sendiri itu juga keputusanmu, kamu sudah cukup dewasa untuk memilik. Tapi, ingat satu hal.... bapak dan ibumu tidak selammanya akan menemanimu" dia membebaskanku, tapi kata terakhirnya menganggu pikiranku hingga kini...

Ibuku sakit keras. Kukira dia akan meninggalkanku... aku menangis sendiri. Penyebab sakitnya adalah aku. Dalam dukaku mendalam, aku meminta pada Tuhan... "Jika Engkau mengembalikan ibuku seperti semula, aku akan menuruti apapun kemauannya..." Ajaib... ibuku sembuh dan Tuhan menagih Nazarku...

"kau akan bekerja lagi" sudah kuduga, pasti kesana lagi...

"ya..." ingat Nazar... tidak mengapa, dia meletakan aku dimana saja, setidaknya dia bisa marah-marah lagi, ngomel... tidak tidur dengan muka pucat diatas kasur serta infus di lengannya....

Disini... aku bekerja pada si Boss paling bengis!!!! paling... aduh... pokoknya gituh deh... waktu kecil aku pernah meleparnya dengan jambu batu mentah...suka memecahkan celengannya, uangnya kupakek untuk beli kelereng...pulang sekolah ia mengejarku dengan sapu.

emang sih aku pernah menantangnya berkelahi kekuburan

"kalo kau melawan...ayolah gito belago dikuburan" itu tantanganku waktu kecil, sekarang malah kebalik.... dia menantangku setiap saat  bertengkar... hanya dia tidak pernah kapok dengan kebandelanku, ketika semua saudaraku menyerah, dia malah merangkulku... walaupun banyak prinsip berbeda diantara kami berdua, dia memberikan kepercayaan padaku begitu besar, setauku dia bukan orang mudah percaya dengan seseorang... walaupun keper
cayaannya dulu pernah kurobek-robek sepertinya dia tidak kapok, dia teralalu keras untuk kulawan, itu sebabnya aku lebih banyak mengalah, jika tidak tahan menangis sendiri...

Menahan monster didalam diriku lebih baik, dari pada aku mengorban wanita tercintaku, wanita tua itu...Ibuku lebih berharga daripada aku memaksakan diri terus menerus gar dipahami bahwa aku seorang lesbian....

"kau lihat, semua wanita-wanita itu meninggalkanmu. Mana ada mereka perduli padamu, bertahan cuma sebentar. Tapi, ibumu... tua renta, namun harapannya padamu tidak pernah padam, walaupun kau terus menerus memadamkankan...tegakah kau mengecewakannya lagi?" kata sahabatku menjadi istri keponakan kandungku.

Semua prinsipku dulu berani kukatakan "SALAH" demi CINTA  justru tidak pernah bertahan lama, manis di hari pertama saja, lalu hari berikutnya diakhiri dengan perselingkuhan dan berhenti kata cinta dari bibirnya...

coming out kadang tidak mendatangkan ketenangan justru perhara.... aku termasuk beruntung mempunya keluarga seperti mereka, nah... coba bayangin kalo keluarga-keluarga temen-temen justru tidak berfikir panjang, langsung hantam DITAMPAR, DIDUKNIN, DINIKAHIN bahkan diusir... dijarah hatinya... ampun deh, kebanyakan dari kisah coming out temen miris & tragis, ampe ada dinikahin terus dikurung di satu kamar sama laki-laki, hayakz.... sampe ada tuh pakek di ruqyah segala:P

Jadi, jika terlalu banyak mudaratnya (kerugiannya) pikir-pikir dulu coming out! kenalin dulu medannya sis...bro... kalo kira-kira lokasinya lumpur hisap, terus tetep mau di pijak...halaks!!!! ngasihdaging diri sendiri sama harimau ganas namanya:) lebih baik menahan... terus menerus...

Bagiku....
UNTUK APA AKU BAHAGIA seorang diri, TAPI JUSTRU DISEKELINGKU DAN KELUARGAKU MENDERITA... aku tidak mau menari diantara luka ibu dan keluarga besarku.... walaupun mereka tau, tapi aku tidak ingin mereka tau lagi...

Biarlah... hubungan asmaraku tetap jadi rahasia bagiku sendiri...
:)
22.23.00   Posted by Unknown in , , , with No comments

0 komentar:

Posting Komentar

Bookmark Us

Delicious Digg Facebook Favorites More Stumbleupon Twitter

Search