Translate

Kamis


Dengan kecepatan redah ia mengendarai sepeda motor menyusuri jalan Jakarta yang sumpek. Ragu masih menyisir hati apakah dia mampu atau tidak menemui kekasih di rumah barunya, satu bulan penuh ia habiskan didalam kamar tak banyak kemana-mana. Ketika pagi masih berembun matanya sering tersentak lalu terjaga… sisa-sisa malam belum usai tersingkir oleh pagi, mentari belum menghembuskan cahaya emasnya, ia sering terjaga mendadak seperti ada yang menghantam hatinya… ia mendapati ia berbaring sendiri… biasanya ada  dia yang  dipeluk, setidaknya ketika ia berjauhan dengan kekasih hati selalu ada sapaan hangat lewat handphone.

Pagi seperti siksaan tak pernah usai. Terkadang ia lupa jika sekarang ia diharuskan sendiri, benar-benar melewati sepi… disanalah titik berat belum mampu ia lewati sepenuhnya. Hiburan baginya adalah mendengarkan cerita tentang kekasih dari sahabat-sahabat atau keluarga… hatinya seperti berbunga-bunga kembali, meski seketika layu karena menyadari cerita itu sebatas cerita sedangkan diceritakan tlah jauh

Disetiap tempat dan waktu mengulungnya pada ingatan tak pernah usai, kadang lamunannya melayang beberapa tahun kebelakang. Laju motor ia pelankan tepat melewati kantor kekasihnya, di-depan sana ia seolah melihat bayangkan seseorang senyum hangat menyambutnya penuh cinta. Dulu… setiap kali ia menjemput sang kekasih, biasanya pelukan hangat dipinggang dan keceriaan diatas motor… kini ia sendiri  seperti mengayuh hidup yang timpang.

Terakhir kali di-bulan Desember 2012 ia menemui wanita sangat ia cintai itu, setelah itu keberanian itu sirna… seperti debu ditiup angin ia mulai merasa rapuh sendiri tanpa satupun orang mencoba menghibur… ia membiarkan rambutnya memanjang tak seperti biasanya, lupa makan, lupa mandi… tatapanya kosong, kerinduanya seperti ombak menerjang laut… begitu besar tapi tak tau kemana terhempas…

Tepat 11 Feb… adalah hari special hubungan mereka. Ia mulai memberanikan diri… menemui raga sang kekasih hati sudah tertanam damai didalam bumi. Ia juga di ingatkan oleh beberapa teman yang bermimpi tentang kekasihnya, seolah-olah mengisyaratkan agar ia tidak terlalu menyiksa diri dengan kepergian kekasih…

“ia sudah dipadang  luas dan indah, bertemankan anak kecil manis mirip sama Cher… “

“abang, percayalah… dia sedang menunggu abang. Tapi, bukan sekarang… masih banyak urusan abang didunia maka lakukanlah yang terbaik selagi abang disini. Suatu saat ketika takdir mengharuskan abang berkumpul bersama dia, ia akan menyambut abang di padang yang luas itu penuh cinta…”

Menurut cerita sahabat-sahabat dekat, kekasihnya hadir dalam mimpi mereka seperti cerita berkelanjutan… ketika seorang sahabat menceritakan mimpi jika kekasihnya mempunyai teman anak perempuan…

“anak siapa itu Cer?”

“anakku sama Dee” sahabat itu menyaksikan jika kak Cher berada ditempat  bagus sekali, anak kecil yang kira-kira berusia 3 tahun itu mirip sekali mukanya sama kak Cher, dalam mimpi itu anak perempuan itu nempel terus sama bang Dee mereka bertiga tak henti-hentinya tersenyum bahagia. Itu pengakuan sahabatnya.  Menurut bang Dee juga awal-awal hubungan mereka, impian abang mempunyai anak dari kak Cher… meskipun didunia mimpi itu tak terkabul, Tuhan mengambulkan keinginan itu di alam lain dimana Tuham member teman untuk kak Cher selama ia disana

Adalagi yang bermimpi…

“tolong dong kasih hp ini sama Dee, aku pengen ngmong sama dia”

“cher, loe kan sudah meninggal…”

“aku gak bias lama-lama nei, aku pengen ngmong sama dia” beberapa saat kemudian sahabat itu sudah melihat kak Cher dan bang Dee mengobrol duduk mesra, lalu kak Cher pergi tapi bang Dee tidak ikut bersamanya. Mimpi-mimpi itu seolah mengisyaratkan jika kak Cher bahagia disana,  dan abang tak usah sedih sebab disana ia ditemani anak kecil yang lucu… mungkin juga hasil dari kasih sayang mereka selama di-dunia dan Tuhan mengambulkanya disana… Tuhan punya kuasa atas segala-galanya…

***


Ia sudah berdiri dimakam sang kekasih hati. Cuaca mendung, hanya angin semilir menyapa. Beberapa saat ia tertegun berdiri, buket bunga ditangannya tergenggam erat. Angin-angin pelan berputar-putar menerbangkan rambutnya, ia membawa makanan kesukaan sang kekasih…  makam sudah diperbaiki, disemen sedemikian rupa oleh keluarga. Ia mulai bercerita seperti kekasinya masih hidup dulu… airmata  memendung, tapi ditepis ingin menunjukan didepan kekasi bahwa dia adalah orang yang tegar, meskipun masih tumpah juga.


Ini tanggal 14 Feb… tidak jauh dengan hari jadian mereka. Rencananya ia akan menyiapkan surprise.. sesuatu pernah diungkapkan kekasihnya, seharusnya… bulan ini ia ingin mewujudkan

momen pink luar biasa, menciptakan bunga-bunga indah dihati sang kekasih, namun… Tuhan mengambilnya lebih cepat untuk dijaga disisiNya

Kini… tiap kali malam hadir, ia selalu menyempatkan diri menatap langit… menyapa mereka yang jauh disana

“tunggu Popi yah…”




08.19.00   Posted by Unknown in , , , , , , with No comments

0 komentar:

Posting Komentar

Bookmark Us

Delicious Digg Facebook Favorites More Stumbleupon Twitter

Search