"sini kamu..." takut-takut Jun maju kedepan, dan... paaarrr! tamparan bolak-balik mendarat dipipi Jun, seisi kelas hening seketika, muka Jun memerah... kulihat matanya akan segera berair
"laki-laki kok hoby-nya berkaca kayak perempuan! sekali lagi kamu ketauan seperti ini jangan pernah masuk lagi di kelas saya" Jun duduk kembali di kebangku. Lama sekali aku memandangnya...kasian sekali pikirku. Setelah pelajaran usai aku menghampirinya
"ancriiiittt dia" maki Jun...
"Jun, makanya liat-liat tempat"
"ah emang dia gak suka kok sama aku... iyah kan?" Jun menekuk mukanya kemeja...
"udah Jun. Jangan nangis" kataku, berusaha menenangkanya... dia memegang tanganku erat- sangat erat hingga tanganku terasa nyilu, mungkin saaat itu Jun teramat kesal... tidak sekali itu saja Jun mendapat pelecehan atas perilaku gemulainya ejekan dari guru sering ia terima, tapi hebatnya Jun dia selalu menunjukkan prestasi meskipun tidak mmendapatkan rengkeng satu tapi lumayan selalu lima besar.
"eh... kamu liat deh dia?" Jun melirik Edo duduk dipinggir taman
"ihhh... suka? bilang..."
"ih, gak mungkin.... dia temen baikmu. Lagian dia bukan Gay... dia kan cowok alim..." Jun menggandeng tanganku.