Translate

  • Pengantinku

    Kamar pengantin ditutup rapat. Ada dua perempuan di dalamnya, aku memakai baju gamis biru dan dia mengenakan baju pengantin ala Jawa. Kupeluk, ia tertegun sesaat, lalu melepaskan jari-jemariku. Ia menunduk mebiarkan aku mengecup keningnya..
    mempelai laki-laki menantinya di pintu, melemparkan senyum lebar. Aku mulai melapas gandengan tangan kami, kuserahkan tangan kekasihku. - jejakcintapelangi.blogspot.com...

  • Mantan, sahabatku

    Aku sms seorang wanita telah bersuami, pacar pertamaku... dia masih ramah seperti dulu, cara kami berkomunikasi tidak menempatkan diri sebagai mantan kekasih, jika itu terjadi kurasa pertengkaran akan melingkari silaturahmi ini.
    Hanya tentang cara dua wanita sedang berkomunikasi saja, membicarakan hal-hal berbau kewanitaan - http://jejakcintapelangi.blogspot.com/...

  • Vagina dan ikatan cinta

    Ketika langkah-langkah kecilku... mulai menyadari jika Vaginaku hanya hiasan belaka... kurasa? tak ada nikmat disana, kecuali aku menyaksikan Vagina lain... Cairan keluar dari Vagina menciptakan petir-petir halus dihati, kemudian... bersatu dalam cairan memabukan.... nafsu atau cinta? kurasa keduanya... ketika aku lebih menikmati Vagina dari pada Penis... .
    Kurasa Vagina, hal paling indah dimiliki wanita.... si busuk yang di butuhkan!!! keindahan payudara bagi wanita tetap kalah dengan Vagina...

Selasa

Jun memamerkan bentuk tubuhnya melalui foto yang barusan dia kirim via bbm, aku tertawa...

"kempes..." ketikku

"susah tau biar ngelembung dadaku hahahah" balasnya cepat

"biar apa mengelembung?"

"ada yang naksir..."

"ada yang naksir atau kau lagi naksir seseorang?" pancingku, sayangnya Jun tak menjawab... lama menunggu, akhirnya aku mulai lupa tentang naksir dan taksir. Malamnya,

"ping!"

"apa Jun sayang...?"

"apa kau bahagia?" tiba-tiba saja ada sisi hatiku yang sakit ketika Jun mengetik itu, aku tertegun... beberapa kali ingin kujawab panjang, tapi kuurungkan... kuletakan HP begitu saja diatas bantal, beberapa kali berbunyi tetap kuabaikan. Jun jika saja... waktu bisa di ulang saat kita pulang sekolah bersama, kau berteriak-teriak ala perempuan mengubah-ubah nada suaramu...berbisik-bisik ditelingaku mengomentari teman-teman kita, hal yang tak penting tapi membahagiakan... kau setiap kali jam isirahat menggandeng tanganku kekantin, meski cuma duduk dan bergosip tertawa terbahak-bahak, lalu si gank Rival datang si Vera kaki jerapa

"ayok, kayaknya ada bau kodok deket kita, gak asik" kau menarik tanganku menjauh, kupandang mata Vera tak senang dengan tingkah laku Jun, meski sejujurnya aku tak begitu mengerti apa penyebab permusuhan itu terjadi begitu saja... ah, remaja yang begitu ke-akuan kan Jun? tak ada beban waktu itu...

Saat kau mulai terang-terangan tentang jati dirimu?

"homo..." katamu padaku, dan kau tak malu bercerita padaku saat berdandan ala perempuan ketika pesta kawinan untuk sekedar menghibur, tapi kau bahagia kan Jun? tak ada keluargamu mendiskriminasi. Dan kau tak malu-malu menarik Vera lalu menunjuk mukanya memerah

"kau itu juga lesbi, sesama tidak usah saling diskrminasi..."

sedangkan aku hanya bisu... mungkin karena kau laki-laki Jun?

Saat kau mengetahui semuanya tentangku sekarang, kondisiku... lalu untuk apa kita kembali kepada pertanyaan KEBAHAGIAAN. Jun, tanggung jawabku bukan soal aku bahagia dan tidak, tapi... soal tanggung jawab moral dan kehidupan manusia lain yang tiba-tiba jadi bagian hidup Jun... aku bukan tak bahagia Jun, tapi takut tak bisa memaafkan semua ini

"ping!" sudah puluhan kali

"maaf yah kalo kamu tersinggung"

"Jun... kebahagiaan seseorang itu tak di pandang saat dia tak bahagia atau bahagia"

"oke... maaf" pembicaraan itu selsai disana. Mungkin bagimu Jun bahagia itu adalah saat kau bisa bersenang-senang dengan teman laki-lakimu, berjalan-jalan keseluruh Indonesia bahkan luar negri... tapi bagiku Jun bahagia itu sederhana...

sesederhana kita memandang tak bahagia. Saat kau masih bisa berkicau maka bahagialah...

<photo id="1" />
18.55.00   Posted by Unknown in , , with 1 comment
Read More

Senin

Keponakanku yang lebih muda dua taun dariku tertawa terkekeh-kekeh saat melihat bentuk tubuhku

"kau seperti preman cacingan hahahha..." sebenarnya aku membenarkan itu

"stop!" kupijat kepalaku, akhir-akhir ini aku sering melihat diriku dikaca, rambut memanjang berwarna kekuningan dan muka agak kusam, memakai baju kaos ukuran extra XL. Dan bukan hanya dia saja melontarkan kata-kata aneh, kakak keduaku berkata dengan senyum miring

"gak nyangka... ternyata cowok bisa hamil juga" satu ini gak kutanggapi, sebab aku gak pernah merasa jadi cowok, gak ada bentuk tubuhku  mengidekatorkan aku ini lebih cocok jadi laki-laki, yah mngkin jalanku sedikit berlebihan tidak menunjukan sisi feminim sama sekali, aku lebih suka disebut tomboy. Orang akan mengatakan hal yang sama tentang cewek tomboy kemudian menjelma "akan segra" jadi mak. Aku tak habis pikir jika seorang ibu tega mengaborsi bahkan membuang anak mereka, tidak muda hamil, itu keputusan luar biasa bisa dikatakan sengsara membawa nikmat, setiap jam dilanda kecemasan apakah dia baik-baik saja didalam sana, menahan nafsu makan, mual ketika ia membesar tidurmu tidak pernah nyenyak lagi, lalu dengan semua itu kitatidak mendapatkan apa-apa? aiy .... dulu sekali, tak terpikir olehku, jika aku akan benar-benar mempunyai bayi dari rahimku. Kehamilan ini tidak seperti kehamilan wanita pada umumnya, yah kedokter sendiri... merasakan kebahagiaan saat si dedek bayi bererak yah sendiri, sedih sendiri...aku menikmati itu... berbeda dengan wanita pada umumnya pengen dimanja-manja sang suami ketika hamil... 

Tuhan memberikan keajaiban... ada seorang bayi dirahimku, aku begitu mensyukurinya. Menikmati, jadi seorang mak-mak itu luar biasa, bagaimana ketika dia mulai bergerak membangunkanmu ditengah malam, mengelusnya kemudian dia tenang kembali.... mulai mendengarkan musik kelasik dan membacakan dongeng untuk, itulah disebut kasih sayang... tak ada hal paling penting diduniaku saat ini kecuali anakku...

Mengenai maknya buchie?
aku sering membayangkan bagaimana pola asuhku padanya nanti? bagaimana penerimaan anaku nanti, jadi L mom memang tidak gampang... hidupkan harus dijalani bukan ditakuti, aku lebih memilih menjalani apa yang diberikan Tuhan padaku... dia merubah hidupku, yang tadi aku apatis terhadap lingkungan, sekarang mulai berfikir... bagaimana lingkungan yang baik untuk anaku, yang tadi jarang mandi mulai mandi 3 hari sekali, yang tadi suka berantakan mulai sedikit rapi meskipun gak rapi-rapi amat, yang tadi perokok berat stop merokok... aku berhutang budi pada anakku...


21.31.00   Posted by Unknown in with No comments
Read More

Bookmark Us

Delicious Digg Facebook Favorites More Stumbleupon Twitter

Search